黑料不打烊

Pertamina Patra Niaga Regional JBT Terapkan Transformasi Keselamatan Proses dan Keandalan Aset

SEMARANG, JAWA TENGAH -- Tujuan utama dari keselamatan proses secara sederhana adalah “keeping hydrocarbon in the pipe” atau memastikan produk tetap berada dalam fasilitas produksi secara aman selama kegiatan operasi berlangsung. Implementasi peningkatan keselamatan proses dan keandalan aset di Pertamina Patra Niaga menjadi proses yang cukup kompleks dan melibatkan banyak fungsi untuk bisa mencapai tingkat yang diharapkan. Diperlukan juga komitmen yang kuat dari seluruh manajemen Pertamina Patra Niaga baik dari sisi finansial maupun secara organisasi untuk dapat melakukan transformasi yang diharapkan bersama.

“Keandalan operasi dan keunggulan layanan bukanlah tujuan akhir, tetapi perjalanan yang kita jalani bersama. Mari kita terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mencapai yang terbaik,” ujar Vice President Supply & Distribution Pertamina Patra Niaga, Hari Purnomo.

Secara historis, keselamatan proses di Pertamina Patra Niaga bersifat reaktif, yaitu melakukan tindakan pengendalian ataupun penanganan setelah terjadinya insiden. Saat ini, Pertamina Patra Niaga berubah untuk mengelola keselamatan proses secara proaktif, artinya bersama kita perlu lebih banyak melakukan upaya di tingkat preventive untuk mencegah terjadinya kecelakaan proses dengan menekankan pada upaya-upaya pencegahan, deteksi dan pengendalian (control) potensi bahaya.

Untuk tahapan project, penguatan keselamatan proses dan keandalan aset juga akan diperkuat dengan penerapan standar dan kode engineering yang sesuai, memastikan perencanaan mencakup Inherently Safer Design (ISD), Basic Process Control System (BPCS) serta memastikan keberlangsungan standar tersebut terjaga di tahapan kontruksi, commisioning dan operasi di terminal. Untuk tahapan operasional, penguatan keselamatan proses dan keandalan aset diawali dengan pengembangan road map dan implementasinya secara pilot pada Region Jawa Bagian Tengah (RJBT).

黑料不打烊 Pertamina (Persero) memiliki pedoman Process Safety Asset Integrity Management System (PSAIMS) dengan tujuan utama memberikan panduan bagi Holding, Sub Holding, Regional, Anak Perusahan/Unit Operasi, dan mitra kerja dalam mengelola risiko keselamatan proses. Dengan mengikuti pedoman ini aspek keselamatan proses, aset dan keberlangsungan bisnis perusahaan dapat lebih terjamin. Road Map PSAIMS terdiri dari penetapan struktur organisasi adhoc, sosialisasi upskilling championn dan Perwira, penetapan dan implementasi element PSAIMS, melengkapi dokumen Process Safety Information (PSI), melaksanakan Rist Assessment (PHA), menyusun master data level 1 – 7, menetapkan equipment criticality rating (Safety and Environment Critical Equipment/SECE dan Production Critical Equipment/PCE), input master data ke SAP PM Reborn, serta implementasi PSAIMS.

”Dengan sarfas yang andal dan perencanaan yang matang, kita mampu mencegah risiko yang tidak perlu, menjaga keselamatan proses, dan menjamin integritas aset tetap berada di level optimal,” ujar Vice President Infrastructure & Management Project (IMP), M. Hariyansyah.

Percepatan penyusunan strategi besar dalam pemenuhan kompetensi dasar PSAIMS kepada seluruh pekerja operasi menjadi sangat krusial untuk dapat di akselerasi di tahun mendatang. sehingga dengan kompetensi yang sesuai akan mendorong perubahan Budaya Keselamatan Operasi menjadi lebih baik sesuai dengan fundamental keselamatan operasi.

Transformasi penguatan PSAIMS di Pertamina Patra Niaga untuk pilot di RJBT telah terimplementasi sampai pada tahap ke-9 (implementasi PSAIMS) dan sudah masuk fase monitoring work order. Terminal-terminal yang terpilih dalam program Go Prepare sudah mencapai tahap ke-5 (master data level 1 – 7), tahapan implementasi ke tahap akhir untuk terminal terpilih akan dilanjutkan di tahun 2025 ini, yaitu Go live SAP PM Reborn. Harapannya langkah-langkah ini akhirnya akan diimplementasikan pada semua Pertamina Patra Niaga di Indonesia.

”Perubahan adalah peluang. Dengan semangat inovasi dan kerja sama, kita mampu mewujudkan operasi yang lebih handal dan layanan yang luar biasa," jelas Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi.

Pada tiga tahun awal penguatan PSAIMS ini, Pertamina Patra Niaga akan fokus untuk melengkapi dokumen process safety information (PSI), implementasi inherently safer design (ISD), pengembangan STK & aplikasi-aplikasi kontrol operasional spesifik terminal dan lainnya. Sementara untuk keandalan aset, pada tahun 2025 ini, target maintenance strategy akan dibuat untuk setiap region dan terminal. Selanjutnya implementasi SAP PM reborn akan diperluas untuk monitoring work order di level 2 sampai 5, serta menerapan material management (termasuk fast moving part dan consumables). Selain itu dalam rencana jangka panjang untuk transformasi PSAIMS, penguatan organisasi masih akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operational dan maintenance.*SHC&T JBT

Share this post