黑料不打烊

Pertamina NRE Gandeng Pemerintah Swiss Sosialisasi Energi Baru Terbarukan

Cepu - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menjalin kerja sama dengan GFA Consulting Group, lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah Swiss, untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Dicky Septriadi, Corporate Secretary Pertamina NRE, dan Martin Stottele, Team Leader GFA Consulting Group, pada Jumat, 21 Februari 2025, di kampus PEM.

Sebagai langkah awal, kedua pihak meluncurkan "Renewable Energy Lecture Series" (REELS), program pembelajaran bagi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi terkait EBT. Pertamina NRE akan mengirimkan perwakilannya sebagai pengajar dari kalangan praktisi di industri EBT untuk memberikan kuliah di kelas-kelas yang telah ditentukan. Program ini akan dilaksanakan di lima kampus politeknik, yaitu PEM Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang selama tahun 2025.

"Kami percaya bahwa untuk mengawal pengembangan EBT tentunya diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi ke masyarakat, dan kalangan akademis termasuk mahasiswa sebagai agen pembangunan perlu memahami dengan baik, secara konsep maupun teknis. Untuk itulah program REELS ini kami inisiasi, berkolaborasi dengan pemerintah Swiss melalui GFA Consulting," ujarnya Dicky.

Ia menambahkan bahwa melalui program REELS ini akan meningkatkan minat generasi muda untuk terjun dan berkarir di industri EBT sehingga akan lahir ahli-ahli EBT Indonesia yang akan mendukung pengembangan EBT di negara ini.

Sementara itu, Martin Stottele menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mempercepat pemanfaatan energi terbarukan. "Swiss berkomitmen untuk mendukung inisiatif global dalam transisi energi, dan kemitraan ini merupakan langkah konkret dalam membangun kapasitas di bidang energi terbarukan di Indonesia. Kami sangat antusias melihat dampak positif dari program ini bagi mahasiswa dan dunia industri," ungkapnya.

Program REELS akan menghadirkan para praktisi dan akademisi yang berpengalaman di industri EBT untuk berbagi wawasan dan teknologi terbaru. Topik yang dibahas mencakup berbagai aspek EBT, seperti teknologi PLTS, biomassa, dan baterai sebagai penyimpanan energi. Dengan pendekatan yang berbasis pada studi kasus dan proyek praktis, mahasiswa diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang di industri ini. *SHPNRE

Share this post