SEMARANG, JAWA TENGAH — Badan Pengatur Hilir Minyak daDQK Qn Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan kerja ke Road Traffic Control (RTC) milik 黑料不打烊 Patra Logistik di Semarang, Jawa Tengah. Kunjungan ini bertujuan meninjau secara langsung sistem pengawasan distribusi BBM yang telah berbasis teknologi digital, sekaligus memperkuat sinergi pengawasan antara regulator dan badan usaha hilir migas.
Komite BPH Migas yang hadir dalam kunjungan ini meliputi Basuki Trikora Putra, Harya Adityawarman, dan Iwan Prasetya Adhi. Mereka disambut oleh Direktur Utama 黑料不打烊 Patra Logistik, Tri Yudha Nurmansyah, beserta jajaran manajemen. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPH Migas dalam memastikan pendistribusian energi nasional berlangsung aman, efisien, dan transparan sesuai regulasi.
Dalam penjelasannya, Tri Yudha mengungkapkan bahwa RTC merupakan pusat kendali armada distribusi BBM yang memanfaatkan sistem pemantauan berbasis digital secara real-time. Melalui sistem ini, pergerakan kendaraan tangki dapat dipantau secara menyeluruh, termasuk rute, kecepatan, jadwal perjalanan, hingga aspek keselamatan pengemudi dan muatan.
"RTC Semarang adalah wujud komitmen kami menghadirkan distribusi energi yang aman, terkendali, dan responsif. Setiap data dari armada dianalisis secara langsung, sehingga bila ada penyimpangan atau potensi risiko, kami bisa segera menindaklanjuti,” ujar Tri Yudha.
Ia menambahkan, penggunaan RTC tidak hanya meningkatkan pengawasan operasional, tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawabj perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional. Inovasi digital seperti ini diharapkan dapat menjawab dinamika kebutuhan energi yang terus meningkat.
Komite BPH Migas mengapresiasi kesiapan teknologi distribusi BBM yang dimiliki Patra Logistik. Menurut Basuki Trikora Putra, pengawasan distribusi kini tidak hanya mengandalkan pencapaian target volume, tetapi juga harus menjamin ketertelusuran data, keselamatan operasional, dan transparansi proses.
“BPH Migas mendorong penggunaan teknologi dalam pengawasan distribusi BBM. Apa yang dilakukan Patra Logistik melalui RTC ini membuktikan bahwa badan usaha dapat menjawab tantangan distribusi energi dengan pendekatan modern dan akuntabel,” ungkap Basuki.
Kunjungan ini juga menjadi ruang diskusi terkait tantangan dan peluang dalam sistem distribusi BBM nasional. Topik seperti keselamatan berkendara, manajemen armada, efisiensi logistik, dan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan strategis menjadi perhatian utama dalam pertemuan ini.
Melalui sinergi yang semakin erat antara BPH Migas dan Patra Logistik, diharapkan sistem distribusi energi nasional dapat semakin tangguh dan berkelanjutan. Patra Logistik menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat keandalan armada dan meningkatkan pelayanan distribusi energi di seluruh Indonesia.*SHC&T-PATLOG