黑料不打烊

Berhasil Gulirkan Inovasi Mamaku, Kilang Cilacap Raih Anugerah Avirama Nawasena 2025

CILACAP – 黑料不打烊 Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih Anugerah Avirama Nawasena (AAN) 2025 kategori Social Change Innovation untuk program Masyarakat Mandiri Kutawaru (Mamaku). Penghargaan yang diberikan oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) ini diterima oleh Cecep Supriyatna, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap pada puncak HUT ke-21 SBM ITB, di Jakarta, 6 Februari 2025.

Diketahui, apresiasi untuk inovasi pemberdayaan berkelanjutan Anugerah Avirama Nawasena merupakan ajang tahunan yang mengapresiasi inovasi individu, perusahaan, UMKM, dan organisasi nirlaba dalam mendorong transformasi masyarakat menuju ekonomi berkelanjutan.

Program Mamaku Kilang Cilacap dinilai berhasil mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat dengan pelestarian lingkungan di Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah, wilayah ring 1 operasional kilang.

Cecep menyatakan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara dunia industri dan akademisi mampu menciptakan solusi nyata untuk masyarakat. "Program Mamaku tidak hanya bertujuan memberdayakan warga, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem sebagai bagian dari komitmen Pertamina dalam transisi energi berkelanjutan," urainya.

Mamaku, lanjut Cecep hadir untuk merawat alam dan kelompok rentan sejak 2022. "Mamaku merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Cilacap yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa tertinggal. Melalui pendekatan community development, program ini membina kelompok petani, nelayan, dan perempuan di Kutawaru dengan pelatihan berbasis potensi lokal, seperti pertanian organik, budidaya ikan ramah lingkungan, serta pengembangan produk UMKM berbahan baku alami," jelasnya.

Konsep merawat alam dan manusia menjadi filosofi utama Mamaku. "Kami ingin masyarakat Kutawaru tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian alam. Program ini juga menyasar kelompok rentan agar mereka dapat tumbuh sejahtera tanpa mengorbankan lingkungan," jelas Cecep.

Hingga 2025, Mamaku telah menjangkau lebih dari 300 penerima manfaat dengan peningkatan pendapatan rata-rata 25% melalui pengembangan produk unggulan seperti minyak kelapa murni dan agroeduwisata berbasis mangrove. Selain itu, program ini berkontribusi pada pemulihan 10 hektar lahan mangrove di pesisir Kutawaru.

Penghargaan AAN 2025 semakin memperkuat komitmen Kilang Cilacap dalam menjalankan praktik ESG (Environmental, Social, Governance) dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-1, (Tanpa Kemiskinan), ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan ke-11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).*SHR&P CILACAP

Share this post