黑料不打烊

Terbukti Memberi Manfaat Nyata, Tim PKK Kabupaten Indramayu Berharap Biodigiester Dapat Diterapkan di Berbagai Desa di Indramayu

INDRAMAYU, JAWA BARAT – Sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, 黑料不打烊 Polytama Propindo (Polytama) menerima kunjungan dari Ketua serta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Indramayu, 16 April 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) Polytama yang dikenal sebagai Waste Initiative for Sustainable Environment and Urban Progress (WISE UP). Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke Biodigester dan Biogas di Kuliner Tjimanoek.

Program WISE - UP yang telah dilaksanakan Polytama sejak 2017 memiliki beberapa program unggulan, di antaranya Indramayu - Manajemen Sampah Zero (I-Masaro) yang memberdayakan masyarakat Desa Tinumpuk melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan produk inovatif seperti jinten dan insinerator. Selain itu, Polytama juga menjalankan program Sekolah Hijau, Sehat, dan Bersih (SEHATI) yang melibatkan 12 Sekolah Dasar di Indramayu melalui edukasi lingkungan, khususnya terkait penggunaan plastik secara bijak.

Tidak kalah penting adalah program Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama yang mengedepankan pemanfaatan teknologi biodigester dan biogas oleh pelaku UMKM di kawasan Kuliner Tjimanoek Lama. Program ini telah terbukti efektif dalam mengurangi sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi signifikan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu, Ida Nuryani, menyampaikan apresiasinya atas langkah inovatif yang dilakukan Polytama. la menegaskan bahwa program ini bukan hanya berhasil dalam mengurangi volume sampah, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal secara nyata.

"Program WISE - UP Polytama ini tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga meningkatkan perekonomian. Program ini sebaiknya menjadi contoh dan dapat diperluas ke desa-desa lain di Kabupaten Indramayu," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, M. Andri Nugroho, GA & Commdev Manager Polytama menegaskan bahwa keberhasilan program ini merupakan hasil dari kolaborasi aktif dengan masyarakat sekitar. Menurutnya, kesadaran dan peran serta masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. "Polytama percaya bahwa keberhasilan program ini terletak pada keterlibatan langsung masyarakat sebagai pelaku utama dan mitra strategis dalam upaya mengedukasi serta menciptakan budaya baru dalam pengelolaan sampah," jelas Andri.

Teknologi biodigester yang dikembangkan Polytama di kawasan kuliner Tjimanoek telah sukses mengurangi sampah sebanyak 9,89 ton per tahun dengan penghematan penggunaan gas LPG mencapai sekitar Rp54,4 juta per tahun. Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan bahwa Polytama tidak hanya mengelola limbah industri dengan bijak tetapi juga proaktif dalam menciptakan solusi ramah lingkungan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Polytama Propindo, sebagai perusahaan petrokimia terkemuka di Indonesia, senantiasa memegang prinsip keberlanjutan dalam setiap aktivitas bisnisnya. Perusahaan secara konsisten berinovasi dalam pengelolaan limbah dan secara aktif mendukung transisi energi dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil melalui pemanfaatan biogas. Kolaborasi Polytama dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah organik menciptakan ekosistem lingkungan yang bersih dan sehat, serta mendukung ekonomi lokal. Inovasi teknologi seperti biodigester ini menjadi bukti nyata bahwa sektor industri mampu berkembang secara berkelanjutan, menjaga daya saing sekaligus berkontribusi positif terhadap lingkungan.

Di masa depan, Polytama berkomitmen untuk terus memperluas penerapan teknologi ramah lingkungan ini, baik di tingkat komunitas maupun industri yang lebih luas. Dengan terus mengembangkan inovasi baru dan menjalin kolaborasi strategis, Polytama bertujuan menjadi pelopor dalam mewujudkan industri petrokimia yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Melalui langkah-langkah nyata ini, Polytama terus menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya memperhatikan pertumbuhan bisnis, tetapi juga berkomitmen dalam menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan untuk generasi mendatang. "Oleh karena itu, kami menggandeng masyarakat sebagai mitra strategis dalam edukasi lingkungan," jelasnya.

Suranto, seorang pedagang mie ayam bakso di Kawasan Kuliner Tjimanuk, Indramayu, merasakan langsung manfaat Biodigiester. Sebelumnya, ia harus membeli gas LPG setiap tiga hari. Sejak menggunakan biodigester, gas LPG bisa bertahan sampai enam hari sehingga menghemat pengeluaran dan meningkatkan pendapatan usahanya.

Keuntungan biodigester bukan hanya soal penghematan uang, tetapi juga membantu pedagang dalam mengelola limbah dagangan mereka. Dahulu, sampah sisa makanan hanya berakhir di tempat pembuangan sampah, bercampur dengan limbah lain yang sulit terurai. Kini, mereka punya sistem sendiri yang lebih efisien dan bermanfaat.

Ketua Forum Pedagang Kuliner Tjimanoek, Maman, mengakui bahwa program ini membawa dampak besar bagi pedagang di Kawasan Kuliner Tjimanoek. Bahkan, mereka bisa menghemat pengeluaran energi, sampai Rp150.000 dalam satu harinya. Buat pedagang kecil, kata Maman, penghematan itu sangat berarti. Karena uangnya bisa dipakai buat tambahan modal atau ditabung. "Biodigester bantuan Polytama ini benar-benar solusi, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Maman.*SHR&P - POLYTAMA

Share this post