黑料不打烊

Kampung Patra Berdikari Wujudkan Ketahanan Pangan bagi Disabilitas di Desa Limbung

KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT – Program Corporate Social Responsibility (CSR) Aviation Fuel Terminal (AFT) Supadio yang diberi nama Kampung Patra Berdikari menjadi harapan baru bagi kelompok penyandang disabilitas di Desa Limbung, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Dengan fokus pada ketahanan pangan, program ini memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam Yayasan Ibu Bahagia.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Edi Mangun menjelaskan, program ini dimulai sejak 2023. Program Kampung Patra Berdikari menghadirkan inovasi ketahanan pangan berbasis pertanian organik.

“Program ini secara khusus menyasar penyandang disabilitas tuna grahita dan tuli berusia 20-25 tahun yang tergabung dalam Yayasan Ibu Bahagia. Sebanyak 11 anggota kelompok ini mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bertani dan beternak dengan pendampingan intensif. Produk yang dihasilkan mencakup berbagai komoditas pangan, seperti tomat, singkong, serta peternakan lele dan kambing. Upaya ini, tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi mereka,” ucapnya.

Ia menambahkan, Desa Limbung dipilih sebagai lokasi program ini bukan tanpa alasan. Dari hasil pemetaan, wilayah tersebut memiliki potensi lahan pertanian gambut yang luas, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

“Pengolahan lahan gambut memang membutuhkan teknik khusus agar bisa menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi. Melalui program ini, lahan-lahan yang sebelumnya kurang produktif kini telah diolah dengan metode yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan peternakan,” kata Edi.

Edi juga menyampaikan, program ini diberikan kepada penyandang disabilitas. Dalam kehiduapnnya mereka sering kali menghadapi keterbatasan dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah. Kampung Patra Berdikari hadir sebagai solusi dengan memberikan mereka kesempatan untuk berdaya dan mandiri.

“Program ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan pertanian, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian dalam menjalani kehidupan,” tambahnya.

CSR AFT Supadio menunjukkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berbicara soal produksi, tetapi juga tentang keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya Kampung Patra Berdikari, Desa Limbung kini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang berarti.

Dengan semakin berkembangnya program ini, harapannya akan semakin banyak masyarakat, terutama kelompok rentan, yang bisa merasakan manfaatnya. Kampung Patra Berdikari bukan sekadar program pertanian, tetapi simbol kemandirian dan harapan bagi mereka yang selama ini dipandang sebelah mata.*SHC&T KALIMANTAN

Share this post